1.Tidak Selalu
Menyampaikan apa yang Didengarkan Kepada Orang Lain
sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari apa yang disebut
dengan sosialisasi. Tentunya untuk menjali keakraban maka kira akan
berkomunikasi satu sama lain. Dari komunikasi ini kemudian terjalim
obrolan-obrolan yang kadang melibatkan pihak lain. Tentunya sebagai seorang
muslim kita tidak patut menyampaikam semu ucapan yang kita dengan. Seperti yang
dinkutip Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Cukuplah seseorang itu
dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia
dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
2. Jauhi Sikap Sombong dan Membanggakan Diri
Sifat sombong dalam
islam , dan membanggakan diri atau pamer dalam islam memang
sudah kodrati ada dalam setiap diri manusia. Sikap itu tercermin dari gaya
bahasa dan ucapan yang keluar dari lisan seseorang. Padahal dalam islam kedua
sifat ini merupakan sifat todak terpuji yang harus dihi dari. Dalam sebuah
hadist Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:
“Wahai
Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang
sebenarnya tidak diberikannya.” , berkata Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa aalihi wasallam : “orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak
diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.”
(muttafaq alaihi)
3. Perbanyak Membaca Al-quran
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu
‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:
“Dikatakan
pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana
engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca”. (HR.abu
daud dan attirmidzi).
Membaca Al-quran merupakan salah
satu cara membentengi diri dalam menjaga lisan. Selain itu juga akan mampu
mengontrol diri semakin mampu membedakan antara akhlaq terpuji dan tercela.
Amalan yang baik adalah terutama dengan keutamaan membaca al-quran di bulan ramadhan.
4. Banyak Berdzikir
Berdizkir merupakam salah satu cara manusia untuk mengingat
kebesaran sang pencipta. Salah satu keutamaan dari dzikir ialah dapat membantu
kita dalam mengontrol perkataan dan perbuatan kita. Selain itu juga, Allah
ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
“(yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…”
(Ali imran:191).
5. Hindari Sikap Berlebiham Dalam Berbicara
Berlebihan dalam berbicara
merupakan salah satu hal yang tidak di anjurkan dalam islam. Apalagi jika hal
yang di bicarakan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya. Hal tersebut
justru akan bisa membawa dampak buruk bagi citra anda di mata umum. Sebaiknya
anda berbicara sesuai dengan porsi dan usahakan apa yang keluar darinlisan anda
ialah ucapan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan.
6. Jangan Memotong Pembicaraan atau Membantahnya
Memotong atau membantah perkataan
orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan hal yang di benci dalam
islam. Selain itu, bagi sebagian besar orang Indonesia, hal ini juga merupakan
etika yang buruk dan tidak baik. Sehingga tentunya hal ini harus kita hindari
dan jangan sampai dilakukan. Terutama kepada orang tua dan orang orang
terdekat.
7. Jangan Memperolok Cara Bicara Orang Lain
Allah SWT terkadang menciptakam
sebagian kecil umatnya dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Sebagian dari
mereka ada yang kesulitan dalam berbicara dan terbata-bata dalam pengucapannya.
Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita tidak memperolok kekurangan yang
mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik.” (QS.Al-Hujurat:11)
8. Jauhkan Diri Dari Ghibah (Gossip) dan Namimah (Adu Domba)
Dalam kitab Shahih Muslim hadits no. 2589 disebutkan.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para
sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan
RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau
menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut,
“Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau
menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya,
sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah
berdusta atas dirinya”.
Saat ini, ghibah dalam islam telah berkembang
menjadi budaya terutama dikalangan perempuan dan ibu-ibu. Sepertinya hal ini
telah berakar dan menjadinkebiasaan yang sulit untuk di hilangkan. Namun, jika
anda telah menyimak hadist di atas, seharusnya anda akan sadar untung
menghilangkan kebiasaan tidak terpuji tersebut. Karena tidak jarang ghibah yang
dilakukan akan berdampak pada timbulnya fitnah.
9. Jangan Mengunjing Orang Lain
Bergunjing merupakan salah satu
sifat tercela yang sangat di benci Allh SWT. Dengan jelas dam firmannya ia
menyebutkan bahwa seorang yang suka bergunjing terhadap orang lain diibaratkan
sebagai seorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Berikut petikan Firman
Allah SWT dalam QS Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka
itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang
diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
10. Hindari Perkataan yang Tidak Berdasar
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah meridhai
kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai
kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya
serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian
berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala
(berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan
harta” [1]
Perkataan yang tidak berdasar tidak
hanya dibenci oleh Allah SWT tapi juga dapat memberikan dampak buruk bagi
kehodupan bermasyarakat. Timbulnya sengketa, perpecahan dan permusuhan dapat
terjadi akibat dari ucapan lisan yang tidak berdasar.
11. Lebih Banyak Menggunakan Telinga Ketimbang Mulut
Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti
berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala hal. 47.
” Orang yang berakal seharusnya
lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu
menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu
adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seringkali orang
menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya
tidak akan pernah membawa penyesalan. Dan menarik diri dari perkataan yang
belum diucapkan adalah lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah
terlanjur diucapkan. Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara
maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak
sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.
12. Mengendalikan Lisan Lewat Hati
Dalam buku yanga sama Imam Abu
Hatim Ibnu Hibban Al-Busti juga berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa
Nazhah Al-Fudhala hal. 49.
“Lisan seorang yang berakal
berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan
bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat
bagi dirinya, maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka dia
akan diam. Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya.
Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya. Seseorang yang
tidak bisa menjaga lidahnya berarti tidak paham terhadap agamanya”.
13. Hindari Berbicara Tanpa Berfikir
Dalam berbicara entah kepada siapapun itu sebaiknya kita memikirkan
dengan baik apa yang akan kita katakan. Apakah dsmpaknya? Bagaimana
menyampaikannya dan kata-kata apa yang harus di gunakan sebagaimana hukum
menyakiti hati orang lain dalam islam . Sehingga jangan sampai apa yang keluar
dari lisan kita ini tanpa dilalyi dengan proses berfikir. Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang
tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam
neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat”
14. Jangan Menghina Orang Lain
Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang panjang dalam kitab
Shahihnya no. 2564 dari Abu Hurairah, yang akhirnya berbunyi.
“Cukuplah seseorang dikatakan buruk jika sampai menghina
saudaranya sesama muslim. Seorang muslim wajib manjaga darah, harta dan
kehormatan orang muslim lainnya”
Dalah kehidupan, tidak sekalipun kita diajarkan untuk menghina
orang lain. Apalagi menghina saudara sendiri selaku umat muslim. Rosullullah
SAW sendiri dengan menyatakan sangat membenci orang yang sengaja menghina
saudarannya sesama umat muslim.
15. Selalu
Menjaga Ucapan Kepada Orang Lain
Pangkal dari sebuah perkara yang timbul bisa disebabkan karena
kesalahan dalam berucap. Pada faktanya ada banyak sekali pertikaian dan
perselisihan yang timbul akibat tidak bisa menjaga lisan satu sama lain.
Tentunya hal ini dapat dihindari jika kesadaran antara kita semakin tinggi
dalam menjaga ucapan kepada orang lain. Terlebih lagi sifat dan karakter
masing-masing oramg berbeda. Jangan sampai anda di cap sebagai seseorang yang
berlidah tajam dan berbisa.
15 tips menjaga lisan dalam islam di kehidupan sehari-hari. Tentu
dapat menjadi hal yang bisa anda praktekan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal
ini jga dapat membantu anda dalam meingkatkan kadar iman dalam islam terhadap
Allah SWT serta sebagai salah satu cara membuat hati tenang dalam islam .
Sehingga nantinya kita termasuk kedalam orang-orang yang beruntung di surgaNya.
Amin. Semoga artikel inj dapat bermanfaat.
Griya tahfidz alfiil adalah
lembaga setara SMP)tsanawiyyah utk menjadikan Alquran sebagai Alhuda Alfurqon
dan AsyyiffaAlquran menjadi hal utama yang di
pelajari,di fahami,di hafalkan dan di jadikan aplikasi untuk setiap harinya.Di
perkuat dengan thibbun nabawwiysehingga santri/wati tercipta
orang yang sehat lahir batin ,sehat untuk taat, taat dalam hidup untuk akhirat
DAPATKAN DISKON 60% UNTUK 30
PENDAFTAR PERTAMA
INFO PPDB:0818-0266-0111 (Bu Novi)
/ 0812-1327-8668 (Pak Anhar)
Alamat: Jl. Lele I, Bambu Apus,
Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15415