• GRIYA TAHFIDZ AL-FIIL Tangerang Selatan

    Griya Tahfidz Al Fiil adalah lembaga setara dengan SMP/MTs untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai Al-Huda, AL-Furqon dan As-Syifa. Al-Qur'an menjadi hal utama yang dipelajari, difahami, dihafalkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi diperkuat dengan Thibbun Nabawi, sehingga terbentuklah santri/wati yang sehat lahir batin, sehat untuk taat dalam menjalankan perintah Allah dan taat dalam kehidupan demi meraih kehidupan akhirat yang abadi.

  • Tujuan penyelenggaran Pondok Tahfidz Al-Fiil

    menciptakan generasi muda yang hafal Al-Qur’an baik ayat maupun maknanya sehingga pengamalannya bisa diaplikasikan dalam kehidupan didunia hingga akhirat

  • Pengawasan 24 Jam

    Pengawasan kegiatan santri 24 jam selama di Pondok Tahfidh Al-Fiil santri diawasi baik sikap, adab dan prilakunya sehingga diharapkan menjadi suri teladan bagi diri dan keluarganya.

  • Sarana Prasarana

    Sarana Yang Memadai Baik asrama yang kondusif, ruang belajar, mushola, aula,Kolam Renang, koperasi, kantor, perpustakaan, kesehatan, lab komputer. Dan lab kesehatan

  • Biaya Terjangkau

    Biaya atau infaq bulanan yang terjangkau serta infaq masuk ma'had yang bisa diangsur sesuai kemampuan dari masing-masing wali santri.

Manfaat Bekam




7 MANFAAT BEKAM

Sebagian orang memilih pengobatan alternatif seperti bekam karena dianggap memiliki efek samping yang ringan dan biayanya pun terjangkau.

Metode bekam sendiri berasal dari Mesir, Tiongkok dan Timur Tengah, sebagai pengobatan yang dianggap ampuh mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Zaman sekarang pun banyak selebriti dunia yang sudah mencoba bekam.

Sebut saja Jennifer Anniston, Victoria Beckham dan Gwyneth Paltrow. Nah, buat kamu yang masih ragu namun penasaran dengan praktik bekam.

1. Seperti dipijat lembut hingga membuat tubuh lebih segar

Saat pertama kali bekam, kamu akan merasa badanmu seperti dipijat dengan lembut. Titik-titik bekam untuk membuatmu relaks berada di daerah punggung dan leher.

Khasiatnya sendiri adalah untuk menyembuhkan nyeri otot, nyeri punggung, dan leher yang kaku.


2. Menyembuhkan sakit kepala ringan dan sakit kepala sebelah

Untuk kamu yang sering mengalami sakit kepala dan migrain, tidak ada salahnya mencoba bekam. Adapun titik-titik terbaik untuk menyembuhkan keluhan ini adalah di leher dan kepala.

Meski begitu, kamu perlu rela mencukur sebagian rambutmu agar bisa dibekam.


3. Menurunkan berat badan dengan menyedot jaringan lemak 

Tidak cuma darah yang bisa dinormalkan dengan bekam, jaringan lemak juga bisa disedot dari pori-pori tubuh lewat bekam. Adapun target pembekaman adalah titik-titik yang banyak jaringan lemaknya.

Cara ini efektif karena bekam sendiri membuat metabolisme tubuh membaik. Meski begitu, kamu juga harus mengimbanginya dengan latihan dan olahraga agar hasilnya maksimal.

4. Detoksifikasi atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh

Tak hanya nutrisi, racun pun banyak diserap oleh tubuh manusia setiap harinya. Hal itu dikarenakan manusia setiap hari mengonsumsi makanan, minuman, bahkan menghirup udara yang bisa jadi telah terkontaminasi.

Banyaknya racun yang diserap dalam darah dapat dilihat dari warna darah yang keluar dari hasil bekam. Semakin pekat warnanya, semakin banyak pula racun yang dikeluarkan oleh tubuh.


5. Membuat pernapasan makin sehat

Masalah dan penyakit pernapasan, seperti asma, juga bisa ditangani dengan metode bekam. Caranya dengan membekam titik-titik yang terhubung dengan paru-paru.

Kamu perlu melakukan bekam secara rutin untuk hasil yang maksimal.

 

6. Menyembuhkan darah tinggi

Tekanan darah tinggi menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung, ginjal dan diabetes. Untuk menanganinya, kamu bisa melakukan bekam di titik-titik khusus, seperti bahu, kepala dan badan.

Meski begitu, kamu tetap harus memperbaiki gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat hingga rutin berolahraga.


7. Mengurangi stres hingga mencegah depresi

Banyak hal di dunia ini yang membuatmu mudah stres, misalnya saja keharusan untuk belajar, beban di sekolah atau kerjaan dan permasalahan keluarga.

Bekam sendiri bisa dikatakan sebagai metode relaksasi yang membuat badanmu terasa ringan dan nyaman.

Nah, itulah 7 manfaat bekam yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Meski meninggalkan bekas dan luka, kamu akan merasakan khasiatnya. Harganya pun terjangkau mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.










 

Share:

Info Beasiswa

 





INFORMASI


1.Bagi orang tua yang berharap putra putrinya mondok dan kesulitan pembiayaan,kami membuka jalur khusus

2.Pembiayaan pada pondok kami memiliki subsidi silang,pembiayaan di sesuaikan dengan kemampuan orang tua

Jalur khusus di batasi sebelum 5 April 2021.

Share:

Risalah Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban




 
Risalah Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban


Allah swt telah memberikan keistimewaan pada hari-hari tertentu dan tempat-tempat tertentu. Keistimewaan itu adalah berupa ampunan dosa dan pahala ibadah yang lebih besar dibanding hari-hari atau waktu-waktu biasanya. Misal saja, beribadah di Bulan Ramadhan lebih besar pahalanya dibanding bulan-bulan biasanya. Shalat di Masjidil Haram juga demikian, lebih besar pahalanya dibanding shalat di masjid biasa.

Di antara keistimewaan itu adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa orang menyebutnya malam Nishfu Sya’ban. Malam yang bertepatan dengan tanggal 15 Sya’ban.

 Seorang ulama bernama Syekh Abdullah Muhammad al-Ghimari menuliskan sebuah risalah yang menjelaskan keutamaan-keutamaan malam tersebut. Risalah itu beliau namai dengan judul Husnul Bayan fi Lailatin Nishfi min Sya’ban.
Alasan beliau menulis risalah ini adalah, karena setiap tahun banyak masyarakat yang menanyakan amalan serta doa-doa malam Nisfu Sya’ban kepada beliau. Mulanya beliau hanya menjawab dengan lisan atau menuliskan di beberapa majalah Islam. Begitu menyadari pertanyaan itu akan dialaminya setiap tahun, Syekh Abdullah memutuskan untuk menuliskannya dalam risalah kecil setebal 42 halaman.

 Risalah ini beliau tulis dengan ringkas. Meski demikian, menurut beliau, pembahasannya padat, tidak bertele dan memiliki banyak faedah. Risalah ini disarikan dari beberapa kitab-kitab besar terkait. Seperti kitab Al-Idhah karya Ibnu Hajar al-Haitami, kitab Ma Ja’a fi Syahri Sya’ban karya Al-Hafidz Abu al-Khatib Dihyah al-Andalusi dan Fi Lailatin Nishfi karya Al-Ajhuri (seorang Syekh bermadhab maliki).

Menurut Syekh Abdullah, keutamaan malam Nisfu Sya’ban ini sudah populer sejak dulu. Saat malam itu tiba, orang-orang akan menghidupkan malam dengan beribadah, memanjatkan doa dan membaca dzikir-dzikir.

Meski begitu, menurut Syekh Abdullah, para ulama berbeda pendapat soal bagaimana prosedur yang tepat untuk menghidupkan malam mulia itu. Apakah bisa dilakukan dengan bersama-sama (berjama’ah) atau harus sendiri-sendiri? Apakah menambahkan ibadah di dalamnya termasuk bid’ah atau tidak? Semuanya memiliki argumen masing-masing.
 
 
Melihat realita itu, Syekh Abdullah memilih pendapat yang tidak memberatkan. Mungkin, hemat penulis, Syekh Abdullah tidak ingin memberatkan masyarakat yang sudah mendarah daging melakukan amalan-amalan malam Nisfu Sya’ban. Sehingga beliau memilih pendapat yang tidak mengusik masyarakat. Beliau memilih untuk tidak membid’ahkan. Meskipun dalil-dalil tentang amalam malam Nisfu Sya’ban itu berupa hadis dha’if, atau bahkan mungqathi’, itu sudah dianggap cukup karena amalan malam Nisfu Sya’ban merupakan dari fadha’ilul a’mal (bentuk amal ibadah yang dianjurkan sebagai pendorong untuk mendekatkan diri kepada Allah swt).

 Belum lagi dasar amalan malam Nisfu Sya’ban terdapat dalam hadis yang tercatat dalam Sahih Muslim. Tentu, menurut Syekh Abdullah, ini lebih menguatkan kebasahan amalan malam Nisfu Sya’ban itu. Hadis itu diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra berikut,

 

Dari Jabir ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya pada malam hari itu ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim tepat pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan perkara dunia dan akhirat, melainkan Allah pasti memberikannnya kepadanya. Dan waktu itu ada pada setiap malam.” (HR Muslim)

 

Melihat keumuman hadis ini, malam Nisfu Sya’ban masuk dalam kategori malam yang memiliki keistimewaan sebagaimana dimaksudkan dalam hadis. Sehingga wajar jika pada malam itu dianjurkan memperbanyak ibadah agar bisa meraih sesuatu yang dijanjikan: memperoleh doa yang pasti dikabulkan.


Sejarah Praktik Peringatan Malam Nisfu Sya’ban

Mengawali pembahasannya, Syekh Abdullah menjelaskan tentang sejarah peringatan malam Nisfu Sya’ban dan menjelaskan pula mengapa bisa terjadi perbedaan pendapat ulama: ada yang membenarkan dan mempraktikannya, ada pula yang membid’ahkannya

Pertama kali yang memperingati malam Nishfu Sya’ban adalah dari kalangan Tabi’in penduduk negeri Syam, seperti Kholid bin Ma’dan, Makhul, Luqman bin ‘Amir dan lain-lain. Mereka mengagungkan malam itu dan memperbanyak ibadah di dalamnya. Hingga kemudian tersiar kabar bahwa yang mereka lakukan itu bersumber dari atsar isra’iliyat (perkataan sahabat yang sebenarnya adalah buatan orang Yahudi -pen).

Setelah itu, ada dua kubu yang menyikapi peringatan malam Nisfu Sya’ban. Sebagian mengikuti apa yang dilakukan para tabi’in negeri Syam. Mereka adalah orang-orang Bashrah dan yang lainnya. Sementara ulama penduduk Hijaz menentangnya dan menganggap sebagai praktik bid’ah. Di antara penduduk Hijaz itu adalah Imam ‘Atha, Ibu Abi Malikah dan para fuqaha dari kota Madinah.

 

Bentuk Praktik Ibadah Malam Nisfu Sya’ban 

Para ulama negeri Syam berbeda pendapat soal bagaimana cara menghidupkan malam Nisfu Sya’ban. Sebagian dari mereka ada yang memperingatinya dengan beribadah secara berjama’ah di masjid dengan mengenakan pakaian terbaik, membakar kemenyan (untuk pengharum -pen), mengenakan sibak dan menghidupkan malam dengan beribadah di masjid tersebut. Pedapat ini didukung oleh Ishaq bin Rahaweh dan diunggulkan oleh Imam Al-Walid ra.

Sementara sebagian ulama Syam yang lain menghukumi makruh jika dilakukan berjamaah di masjid dalam bentuk membaca kisah-kisah dan berdoa. Tapi jika shalat sendiri di masjid untuk laki-laki, maka boleh. Ulama yang berpendapat demikian adalah Imam Al-Auza’i, seorang imam bagi penduduk Syam saat itu.

Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban dan Dalilnya

Selanjutnya, Syekh Abdullah melanjutkan pembahasan keutamaan malam Nisfu Sya’ban dengan menyebutkan dalil-dalil yang menjadi dasar keutamaan malam Nisfu Sya’ban tersebut, baik dalam bentuk hadis maupun atsar sahabat. Ada 10 hadis yang beliau paparkan, di antaranya adalah hadis di bawah ini:


 “Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Ia berfirman: “Ingatlah orang yang memohon ampunan kepadaKu maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada–Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada–Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba.”

Sementara atsar yang dikutip Syekh Abdullah adalah riwayat Nauf al-Bikali, dia berkata, “Sungguh Ali pada malam Nishfu Sya’ban beliau keluar (dari rumah) dan mengulanginya berkali-kali seraya melihat ke langit. Beliau berkata:

                “Sungguh saat ini tidaklah seseorang berdoa kepada Allah melainkan akan Ia kabulkan, tidaklah seseorang memohon ampunan kepada–Nya pada malam ini melainkan Ia akan mengampuninya, selama ia bukan seorang ‘asysyar (penarik pungutan liar), tukang sihir, tukang syair, tukang ramal, pengurus pemerintahan suatu daerah, tentara pilihan penguasa, penarik zakat, pemukul genderang dan tambur.”

Muhammad Abror, Mahasantri Saidusshiddiqiyah Jakarta, alumnus Pesantren KHAS Kempek Cirebon Identitas Kitab Judu: Husnul Bayan fi Lailah an-Nishfi min Sya'ban Penerbit: Dar 'Alam al-Kutub Cetakan: kedua, tahun 1985  Tebal: 42 halaman



Share:

Menyiapkan Anak Memasuki Masa Aqil Baligh



Dicatat Oleh : Abi Rayyan

di Parenting Sdit Harbun Purwokerto , 30-01-2020

Menyiapkan Anak Memasuki Masa Aqil Baligh

Jangan sekali-kali melakukan sesuatu tanpa ilmu pengetahuan tentangnya. Karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati yang merasakan. Semua akan dimintakan pertanggungjawabannya.

(Lihat, Al Isra: 36)

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

Sejarah mencatat, banyak tokoh pra Kemerdekaan berasal dari Ranah Minang. Apa sebab? Anak-anak Minangkabau dididik di Surau. Umur 12 tahun ke atas tidur di Surau ditendang dari Rumah Gadang mereka, dididik para datuknya, ditempa kedewasan, belajar silat, tabek dan nge-lapau.

Pengalaman mendampingi anak Surau Merantau di tahun pertama, kebutuhan program dicukupi 25% oleh mereka sendiri. Dan, seterusnya meningkat pelan-pelan.

Ada 4 fase pendidikan dalam era kenabian: thufulah, tamyiz, murohaqah dan syabab. Semua fase sebenarnya menyiapkan anak-anak menjadi aqil baligh.

Pendidikan aqil baligh bisa dilihat bagaimana

Zaid bin Tsabit dididik, produk pendidikan bersama Rasulullah. Magang bersama Rasulullah, menguasai bahasa asing (Ibrani) dalam waktu kurang dari 20 hari.

Trend sekarang, anak baligh lebih cepat, aqil lebih lambat – aqil belakangan. Sementara, diusia balighnya sudah harus terkena beban syariat, namun kondisi masih kekanak-kanakan (belum dewasa: aqil).

Baru sepekan yang lalu kita dikejutkan siswa usia 14 tahun karena tidak tahan dibully, kemudian bunuh diri lompat dari lantai empat sekolahnya. Ternyata ditelusur di rumahnya, anak yang kehilangan hadirnya ayah dan ibunya. Bunda Risman sering menyebut Bangsa kita bangsa tanpa Ayah, fatherless country. Pak Aad (Adriano Rusfi) sering mengulang kondisi saat ini banyak kita temukan Ayah yang Abai, Ibu yang lebay. Lahirlah generasi alay. Nauudzubillah…

Orangtua sering sok tahu ditidaktahunya! Membatasi kurikulum langit hadir di pendidikan kehidupan anaknya. Melarang anaknya keluar rumah. Takut keluar dibully, dikurung dirumah, keluar rumah eh.. kena bully. Cara Allah menyiapkan anak kita kuat, diluar sana kadang harus berhadaoan dengan kondisi yang tidak sesuai ekspektasi. Tapi, orangtuanya baper, lebay dan korbannya anak yang balau (mateng gak mentah gak).

Orangtua harus memahami, pendidikan memerlukan sinergi, kerjasama antara orang tua dan sekolah. Orangtua harus tega. Salah satu kunci anak, aqil dan balighnya bisa bersamaan adalah rasa tega orangtua terhadap anak dalam mendidik mereka.

Kita meyakini! Sebaik-baik pendidikan adalah pendidikan yang diajarkan langsung oleh ayah-bundanya. Rumah adalah miniatur peradaban. Sementara sekolah adalah mitra orangtua karena keterbatasan ilmu tentang pedagogik dll.

Rumah adalah miniatur perdaban. Karena memiliki empat unsur peradaban yang melekat didalamanya : Agama-Manusia-Alam-Zaman.

Setiap kita punya zaman masing-masing. Batasan waktu masing-masing untuk berkontribusi pada pendidikan anak kita.

Jika saat ini anak-anak kita lemah dan rentan (misal dibully). Barangkali di rumah kita tidak menyiapkan mereka anak yang kuat secara mental, tidak disiapkan mampu mengelola masalah yang terjadi di luar sana. Peran orang tua dalam pembentukan mental agama penting pada usia 0-7 tahun (At Thufulah). Karena di usia ini menjadi kunci untuk pertumbuhan fitrah iman mereka.

Salah satu metode dengan membawa anak ke ruang publik. Menyiapkan mereka bermasyarakat. Di fase 7-10 tahun (Tamyiz) ini bisa jita mulai, menyiapkan anak-anak siap belajar.

Fase 13-14 tahun,  Transisi, yang namanya transisi tidak lama harusnya. Hari ini diperlama dengan kesibukan akademik oleh “orangtua dan sekolah”.

Kita sudah harus lebih “tega”. Zaid bin Tsabit umur 13 tahun meminta ikut berperang. Tidak diizinkan Rasulullah, tapi disuruh “magang” di bersama Rasulullah. Umur 15 tahun Zaid baru diizinkan untuk berperang. Dan, potensinya tergali khususnya dalam berbahasa. Peran manfaatnya adalah menjadi juru tulis Rasulullah SAW. Surat-surat ekspansi dakwah ke Raja-raja diluar Madinah ditulis oleh Zaid bin Tsabit.

Temukan bakat anak dan kembangkan (magangkan, mentoring dan coaching mereka). Berikan aktivitas pembebanan kepada mereka untuk melihat kemandirian dan tanggungjawabnya.

Kasih wewenang dan tanggung jawab teritorial domestik mereka, misal mengatur kamar, memisahkan tempat tidur, dll.

Ketika Rasulullah tahu bakat Zaid adalah bahasa, Rasulullah memberikan

tugas menulis wahyu, dan belajar bahasa Ibrani dan Suryani.

Fase Asyabab (15 thn keatas) : siap mandiri dan memilih cara hidupnya sendiri. Pena sudah diangkt untuknya karena sudah tercatat sebagai aqil baligh, mukallaf.

 

Banyak ayat (14 ayat) dalam Al-Quran, tentang pendidikan,  terkait langsung dengan Ayah. Hadits tentang setiap anak yang lahir dakam kondisi fitrah, secara tegas abah (bapak-ayah) lah yang kemudian memilki pengaruh kuat.

Soekarno : “Beri aku 10 pemuda, akan ku guncang dunia”.

Sa’di : “Beri aku 7 pemuda, akan ku goncang semesta”. Kenyataan hari ini, beri orangtua 1 pemuda, akan pusing 7 keliling dibuatnya!.


Yang kita didik si aqil baligh bukan sholeh.

Disebut sholeh, tidak hanya sholeh individual, tapi aktif, kreatif, inovatif, solutif, dan kontributif. Kasih tantangan bisnis, project, magangkan, pilihkan mentor yang sesuai atau coach, murobbi buat mereka dll.


Menyiapkan anak aqil baligh sebenarnya tentang soal kita sebagai orangtua mereka  menyiapkan diri bukan sekedar menjadi orangrua mereka, tetapi bersiap menjdi partner mereka dalam project-project peradaban selanjutnya. Kita bersiap menjadi fasilitator, mentor bahkan coach buat mereka.


Apakah kita siap untuk meng aqil balighkan anak-anak kita?

Kata kuncinya di TEGA, GALI POTENSI ANAK dan terus ASAH sisi tajamnya (potensi mereka) siasati sisi lemahnya (yang bukan bakat mereka), beri pembebanan bukan kenyamanan – beri TAKLIF bukan full fasilitas. Wallahu’alam

 


 

Share:

Manfaat Menyekolahkan Anak Di Pondok Pesantren

 


5 Manfaat Menyekolahkan Anak di Pondok Pesantren

 

Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang sukses di masa depan. Bukan hanya sukses dari segi material, tetapi juga dapat sukses di kehidupannya sehari-hari. Menjadi anak yang berbakti, anak yang baik, dan anak yang tidak mudah putus asa dalam kehidupannya. Poin ini juga menjadi dasar bagi orangtua untuk memilih sekolah yang tepat untuk anak mereka.

Salah satu alternatif sekolah yang sedang banyak diminati adalah sekolah pondok pesantren. Inilah lima manfaat sekolah pondok pesantren yang baik untuk anak-anak. Ada apa saja?

1. Menanamkan nilai-nilai agama

Manfaat terpenting dari sekolah di pondok pesantren ini adalah menanamkan nilai-nilai agama untuk anak-anak. Maraknya kasus pergaulan bebas saat ini bisa menjadi pemicu utama bahwa nilai-nilai agama sangatlah penting untuk kehidupan. Apalagi tidak ada agama yang mengajarkan tentang keburukan.

2. Mendidik kemandirian

Di dalam pondok pesantren, anak-anak akan dididik untuk mengatur keuangannya dan kehidupannya sendiri di asrama. Mulai dari mencuci baju, uang jajan, membersihkan kamar, piket kamar mandi atau piket mengambil makanan. Kegiatan sehari-hari yang biasanya dibantu oleh kedua orangtua, harus mereka jalani sendiri di asrama. Nanti ketika hidup merantau, tentunya mereka tidak akan kesulitan lagi untuk menjalani kehidupannya sehari-hari.

3. Mengajarkan hidup sederhana

Pondok pesantren juga mengajarkan kepada anak-anak untuk hidup dengam sederhana. Dengan memakai pakaian serta atribut lainnya yang tidak menampakkan kemewahan, akan tetapi tetap terlihat sopan dan layak. Mengajarkan untuk makan dengan lauk apa adanya dan uang jajan yang secukupnya. Bukan berarti pelit lho ya

4. Membangun rasa percaya diri

Manfaat lainnya adalah membangun rasa percaya diri anak. Dengan bersekolah di pondok pesantren, maka anak akan bertemu dengan teman-teman mereka lebih sering daripada di sekolah formal biasa. Tentunya tanpa campur tangan dari kedua orang tuanya. Mereka secara perlahan akan melatih diri untuk percaya diri di depan teman-temannya dan orang lain.

5. Belajar tentang arti kehidupan


Sekolah pondok pesantren ini juga mengajarkan kepada anak-anak untuk lebih memahami tentang arti sebuah kehidupan. Apa yang mereka inginkan tidak semuanya dapat terpenuhi, atau bahkan orang lain juga bisa tidak sependapat dengan mereka. Banyak belajar berbagi dengan sesama manusia, baik yang mampu atau kurang mampu.

Itulah lima manfaat yang akan orangtua dapatkan dengan menyekolahkan anak di pondok pesantren. Semoga dapat menjadi pertimbangan untuk kebaikan anak.





 Griya tahfidz alfiil adalah lembaga setara SMP)tsanawiyyah utk menjadikan Alquran sebagai Alhuda Alfurqon dan AsyyiffaAlquran menjadi hal utama yang di pelajari,di fahami,di hafalkan dan di jadikan aplikasi untuk setiap harinya.Di perkuat dengan thibbun nabawwiysehingga santri/wati tercipta orang yang sehat lahir batin ,sehat untuk taat, taat dalam hidup untuk akhirat

DAPATKAN DISKON 60% UNTUK 30 PENDAFTAR PERTAMA

INFO PPDB:0818-0266-0111 (Bu Novi) / 0812-1327-8668 (Pak Anhar)

Alamat: Jl. Lele I, Bambu Apus, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15415

 

 


Share:

MENGAPA HARI JUMAT SANGAT ISTIMEWA BAGI UMAT ISLAM?

 
































MENGAPA HARI JUMAT SANGAT ISTIMEWA


Hari Jumat dalam Islam adalah hari yang paling ditunggu-tunggu. Mengapa ? Meski semua hari dianggap dianggap baik. Tetapi, ada satu hari yang dianggap paling baik dan istimewa, yaitu hari Jumat. Keutamaan dan keistimewaan Hari Jumat juga telah disabdakan oleh Nabi, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah Hari Jumat. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukkan ke dalam surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari surga. Dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.”

Disebutkan, masih banyak hadis lain yang membahas tentang keutamaan dan keistimewaan hari Jumat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Mustajab untuk Berdoa

Keutamaan Hari Jumat yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan hari lain adalah ini jadi waktu paling mustajab untuk mengaturkan doa kepada Allah.Oleh karena itu, umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat pada Hari Jumat.Karena seperti diriwayatkan dalam HR. Baihaqi, yang terdapat dalam dalam Sunan Al Kubro; hasan lighairihi, dengan memperbanyak shalawat pada hari Jumat, kita akan menjadi lebih dekat dengan Allah.

Terhindar dari Siksa Kubur

Barangsiapa yang meninggal dunia di malam Jumat atau Hari Jumat terjaga dari fitnah siksa kubur”. (HR. Imam At Tirmidzi dari Abdullah bin Amr bin Ash).

Berdasarkan hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa siapa saja yang wafat di Hari Jumat akan terhindar dari siksa kubur.Meski demikian, untuk menikmati keberkahan tersebut, seseorang tetap perlu melakukan banyak amalan baik, sehingga bisa mendapat pahala berlimpah untuk bekal di akhirat nanti.

Hari Penghapusan Dosa

siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian salat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat.”Pada hadis di atas juga dijabarkan secara jelas tentang keutamaan Hari Jumat yang membuatnya disebut sebagai hari penuh berkah.

Maka, ikutilah amalan-amalan yang tersebut dalam hadis untuk memperoleh pahala dari Allah.Keberkahan Salat Jumat setara dengan pahala setahun puasa dan salat.Tak hanya itu, keutamaan dan keistimewaan Hari Jumat juga akan membuat kamu menerima pahala yang dikatakan setara dengan jumlah yang didapat dalam setahun puasa dan shalat.Untuk itu, seperti dinyatakan dalam HR. Ahmad dan Ashabus Sunan oleh Ibnu Huzaimah, umat muslim diimbau untuk segera pergi ke masjid pada Hari Jumat dan kemudian mengambil shaf terdepan.

Hari Terbaik untuk Bersedekah

Jumat juga dianggap sebagai hari terbaik untuk bersedekah. Di samping Jumat memang sebagai hari paling utama dalam Islam, sedekah sendiri adalah jenis amalan yang dapat membawa pahala berlimpah atau bahkan tak terputus bagi yang melakukannya.Apalagi jika sedekah yang kamu lakukan tergolong amal jariyah seperti membangun masjid atau memberi makan dan minum kaum dhuafa.

Hari Allah Menampakkan Diri

Keutamaan dan keistimewaan Hari Jumat lainnya adalah ini merupakan waktu ketika Allah menampakkan diri di hadapan setiap hamba-Nya yang taat dan beriman di surga-Nya.Hal ini diutarakan oleh Anas bin Malik, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan Kami memiliki pertambahannya, Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.” (QS.50:35).

Sungguh tak terhingga, berkah yang bisa kita dapat dari keutamaan dan keistimewaan Hari Jumat.Oleh karena itu, ayo manfaatkan momen Hari Jumat untuk menyalurkan zakat atau sedekah lewat Kitabisa. Uluran tanganmu tentu akan jadi sumber pahala bagi dirimu sendiri dan juga kebahagiaan untuk mereka yang kurang beruntung. Masya Allah…

 



Griya tahfidz alfiil adalah lembaga setara SMP)tsanawiyyah utk menjadikan Alquran sebagai Alhuda Alfurqon dan AsyyiffaAlquran menjadi hal utama yang di pelajari,di fahami,di hafalkan dan di jadikan aplikasi untuk setiap harinya.Di perkuat dengan thibbun nabawwiy

sehingga santri/wati tercipta orang yang sehat lahir batin ,sehat untuk taat, taat dalam hidup untuk akhirat

DAPATKAN DISKON 60% UNTUK 30 PENDAFTAR PERTAMA

INFO PPDB:0818-0266-0111 (Bu Novi) / 0812-1327-8668 (Pak Anhar)

Alamat: Jl. Lele I, Bambu Apus, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15415

Share:

15 Tips Menjaga Lisan Dalam Islam


15 Tips Menjaga Lisan Dalam Islam

“Mulut lebih Tajam daripada Pedang” pepatah ini memang benar adanya. Karena dampak yang di timbulkan dari ucapan yang keluar melalui lisan akan sangat beragam. Ucapan yang baik akan menimbulkan kesan yang baik sedangkan ucapan yang buruk akan dapat memicu permusuhan. Sudah banyak bukti percekcokan yang dimulai karena ketersinggungan pihak lain atas ucapan yang dilontarkan. Karena itu, dalam meningkatkan kadar keimanan kita serta upaya untuk semakin memperkokoh persatuan, berikut 15 tips menjaga lisan dalam islam di kehidupan sehari-hari . Simak selengkapnya.

 

1.Tidak Selalu Menyampaikan apa yang Didengarkan Kepada Orang Lain

sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari apa yang disebut dengan sosialisasi. Tentunya untuk menjali keakraban maka kira akan berkomunikasi satu sama lain. Dari komunikasi ini kemudian terjalim obrolan-obrolan yang kadang melibatkan pihak lain. Tentunya sebagai seorang muslim kita tidak patut menyampaikam semu ucapan yang kita dengan. Seperti yang dinkutip Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”   (HR.Muslim dan Abu Dawud)

 

 

2. Jauhi Sikap Sombong dan Membanggakan Diri

 

Sifat sombong dalam islam , dan membanggakan diri atau pamer dalam islam memang sudah kodrati ada dalam setiap diri manusia. Sikap itu tercermin dari gaya bahasa dan ucapan yang keluar dari lisan seseorang. Padahal dalam islam kedua sifat ini merupakan sifat todak terpuji yang harus dihi dari. Dalam sebuah hadist Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:

Wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.” ,   berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam : “orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

 

3. Perbanyak  Membaca Al-quran

Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:

Dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca”.  (HR.abu daud dan attirmidzi).

Membaca Al-quran merupakan salah satu cara membentengi diri dalam menjaga lisan. Selain itu juga akan mampu mengontrol diri semakin mampu membedakan antara akhlaq terpuji dan tercela. Amalan yang baik adalah terutama dengan keutamaan membaca al-quran di bulan ramadhan.

4. Banyak Berdzikir

Berdizkir merupakam salah satu cara manusia untuk mengingat kebesaran sang pencipta. Salah satu keutamaan dari dzikir ialah dapat membantu kita dalam mengontrol perkataan dan perbuatan kita. Selain itu juga, Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).

 

5. Hindari Sikap Berlebiham Dalam Berbicara

Berlebihan dalam berbicara merupakan salah satu hal yang tidak di anjurkan dalam islam. Apalagi jika hal yang di bicarakan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya. Hal tersebut justru akan bisa membawa dampak buruk bagi citra anda di mata umum. Sebaiknya anda berbicara sesuai dengan porsi dan usahakan apa yang keluar darinlisan anda ialah ucapan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan.

6. Jangan Memotong Pembicaraan atau Membantahnya

Memotong atau membantah perkataan orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan hal yang di benci dalam islam. Selain itu, bagi sebagian besar orang Indonesia, hal ini juga merupakan etika yang buruk dan tidak baik. Sehingga tentunya hal ini harus kita hindari dan jangan sampai dilakukan. Terutama kepada orang tua dan orang orang terdekat.

7. Jangan Memperolok Cara Bicara Orang Lain

Allah SWT terkadang menciptakam sebagian kecil umatnya dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Sebagian dari mereka ada yang kesulitan dalam berbicara dan terbata-bata dalam pengucapannya. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita tidak memperolok kekurangan yang mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS.Al-Hujurat:11)

 

8. Jauhkan Diri Dari Ghibah (Gossip) dan Namimah (Adu Domba)

Dalam kitab Shahih Muslim hadits no. 2589 disebutkan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”.

Saat ini, ghibah dalam islam telah berkembang menjadi budaya terutama dikalangan perempuan dan ibu-ibu. Sepertinya hal ini telah berakar dan menjadinkebiasaan yang sulit untuk di hilangkan. Namun, jika anda telah menyimak hadist di atas, seharusnya anda akan sadar untung menghilangkan kebiasaan tidak terpuji tersebut. Karena tidak jarang ghibah yang dilakukan akan berdampak pada timbulnya fitnah.

9. Jangan Mengunjing Orang Lain

Bergunjing merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci Allh SWT. Dengan jelas dam firmannya ia menyebutkan bahwa seorang yang suka bergunjing terhadap orang lain diibaratkan sebagai seorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Berikut petikan Firman Allah SWT dalam QS Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]

 

10. Hindari Perkataan yang Tidak Berdasar

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” [1]


Perkataan yang tidak berdasar tidak hanya dibenci oleh Allah SWT tapi juga dapat memberikan dampak buruk bagi kehodupan bermasyarakat. Timbulnya sengketa, perpecahan dan permusuhan dapat terjadi akibat dari ucapan lisan yang tidak berdasar.

11. Lebih Banyak Menggunakan Telinga Ketimbang Mulut

Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala hal. 47.

” Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seringkali orang menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya tidak akan pernah membawa penyesalan. Dan menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah terlanjur diucapkan. Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.


12. Mengendalikan Lisan Lewat Hati

Dalam buku yanga sama Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti juga berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala hal. 49.

“Lisan seorang yang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka dia akan diam. Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya. Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya. Seseorang yang tidak bisa menjaga lidahnya berarti tidak paham terhadap agamanya”.

 

13. Hindari Berbicara Tanpa Berfikir

Dalam berbicara entah kepada siapapun itu sebaiknya kita memikirkan dengan baik apa yang akan kita katakan. Apakah dsmpaknya? Bagaimana menyampaikannya dan kata-kata apa yang harus di gunakan sebagaimana hukum menyakiti hati orang lain dalam islam . Sehingga jangan sampai apa yang keluar dari lisan kita ini tanpa dilalyi dengan proses berfikir. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat”

14. Jangan Menghina Orang Lain

Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang panjang dalam kitab Shahihnya no. 2564 dari Abu Hurairah, yang akhirnya berbunyi.

“Cukuplah seseorang dikatakan buruk jika sampai menghina saudaranya sesama muslim. Seorang muslim wajib manjaga darah, harta dan kehormatan orang muslim lainnya”

Dalah kehidupan, tidak sekalipun kita diajarkan untuk menghina orang lain. Apalagi menghina saudara sendiri selaku umat muslim. Rosullullah SAW sendiri dengan menyatakan sangat membenci orang yang sengaja menghina saudarannya sesama umat muslim.

15. Selalu Menjaga Ucapan Kepada Orang Lain

Pangkal dari sebuah perkara yang timbul bisa disebabkan karena kesalahan dalam berucap. Pada faktanya ada banyak sekali pertikaian dan perselisihan yang timbul akibat tidak bisa menjaga lisan satu sama lain. Tentunya hal ini dapat dihindari jika kesadaran antara kita semakin tinggi dalam menjaga ucapan kepada orang lain. Terlebih lagi sifat dan karakter masing-masing oramg berbeda. Jangan sampai anda di cap sebagai seseorang yang berlidah tajam dan berbisa.

15 tips menjaga lisan dalam islam di kehidupan sehari-hari. Tentu dapat menjadi hal yang bisa anda praktekan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini jga dapat membantu anda dalam meingkatkan kadar iman dalam islam terhadap Allah SWT serta sebagai salah satu cara membuat hati tenang dalam islam . Sehingga nantinya kita termasuk kedalam orang-orang yang beruntung di surgaNya. Amin. Semoga artikel inj dapat bermanfaat.

 







 Griya tahfidz alfiil adalah lembaga setara SMP)tsanawiyyah utk menjadikan Alquran sebagai Alhuda Alfurqon dan AsyyiffaAlquran menjadi hal utama yang di pelajari,di fahami,di hafalkan dan di jadikan aplikasi untuk setiap harinya.Di perkuat dengan thibbun nabawwiysehingga santri/wati tercipta orang yang sehat lahir batin ,sehat untuk taat, taat dalam hidup untuk akhirat


DAPATKAN DISKON 60% UNTUK 30 PENDAFTAR PERTAMA


INFO PPDB:0818-0266-0111 (Bu Novi) / 0812-1327-8668 (Pak Anhar)


Alamat: Jl. Lele I, Bambu Apus, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15415

 


 

Share:

Total Tayangan Halaman

Label

Arsip Blog

Label

Label